Bupati OKI Tegaskan: Swasta dan Desa Harus Proaktif Atasi Stunting

Caption : Rembug Stanting yang dilaksanakan sebagai langkah untuk mempercepat penanggulangan Stunting di Kabupaten OKI.

Radarsriwijaya.com, (OKI).— Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi Mahzareki, mengajak seluruh pihak, termasuk sektor swasta, untuk berperan aktif dalam percepatan penurunan angka stunting yang masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Ajak semua pihak, termasuk perusahaan swasta, untuk terlibat dalam program ini. Stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” ujar Bupati Muchendi saat membuka Rembuk Stunting di Kayuagung, Selasa (29/4/2025).

Ia menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif melalui Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting (Genting) yang mendorong peran serta tokoh masyarakat, pelaku usaha, dan organisasi kemasyarakatan sebagai pendamping keluarga berisiko stunting.

Lebih lanjut, Muchendi menekankan agar program penurunan stunting tidak berhenti pada tataran wacana atau seremoni, tetapi betul-betul diimplementasikan di lapangan dengan sistem monitoring dan evaluasi yang kuat.

“Saya minta seluruh kepala desa mengintegrasikan program percepatan penurunan stunting ke dalam perencanaan pembangunan desa. Masukkan ke dalam APBDes. Ini bukan hanya tugas kabupaten, tetapi desa juga harus mengambil peran aktif,” tegasnya.

Ia juga meminta agar lintas sektor seperti Dinas Kesehatan, BKKBN, dan aparat desa membangun sinergi sampai ke tingkat keluarga, memastikan intervensi sensitif dan spesifik terlaksana dengan tepat sasaran.

Bupati Muchendi turut mengapresiasi capaian Kabupaten OKI yang berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 5% dalam lima tahun terakhir.

Namun ia mengingatkan, target lima tahun ke depan memerlukan kerja lebih keras dan komitmen lebih luas.

“Ini bukan tugas mudah. Tapi dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan kerja nyata, saya yakin kita mampu mencetak generasi OKI yang sehat dan unggul,” tambahnya.

Rembuk Stunting ini, menurutnya, diharapkan menghasilkan rencana aksi yang terukur, konkret, dan dapat diimplementasikan hingga ke tingkat desa.

“Jangan berhenti di forum ini. Harus ada tindak lanjut. Kita kerja bersama untuk masa depan anak-anak OKI,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKI, Zulpikar, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti 125 peserta dari berbagai unsur, termasuk OPD, camat, kepala desa, dunia usaha, akademisi, dan perwakilan masyarakat.

“Rembuk ini adalah bentuk nyata kolaborasi lintas sektor dalam mendukung percepatan penurunan stunting, serta implementasi misi Pemkab OKI dalam membangun sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani,” ujar Zulpikar.(den/ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *